2023-03-04 10:47:42 Pengertian Obat Sediaan/ panduan bahan-bahan yang digunakan untuk mempengaruhi/ menyelidiki system fisiologi/ keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, penigkatan kesehatan dan kontrasepsi. Tujuan Penggunaan Obat Secara Aman & Efektif • Agar dapat tercapainya tujuan pengobatan • Mencegah efek yang tidak diinginkan (efek samping obat atau keracunan obat) • Mencegah resistensi/kekebalan kuman (penggunaan antibiotik) • Menghemat biaya pengobatan Yang Perlu Diperhatikan Dalam Penggunaan Obat 1. Dosis / Takaran Obat Dosis/ takaran obat merupakan jumlah / takaran obat sekali minum. Apabila berlebihan dapat meningkatkan resiko keracunan obat, dan apabila dosis kurang maka efektivitas tidak tercapai. 2. Rute Penggunaan Obat A. Per-oral • Obat yang dimunum lewat mulut • Berupa sediaan tablet, kapsul, sirup, drop, puyer. • Ada beberapa jenis obat yang tidak boleh digerus, seperti sediaan tablet salut, enteric dan sediaan lepas lambat ( SR, ER, XR, OROS) B. Intravena • Obat yang diinjeksikan pada pembuluh darah • Harus dilakukan oleh tenaga ahli, seperti dokter atau perawat. C. Intramuskular • Obat yang disuntikkan pada jarinag otot • Biasanya dilakukan pada daerah pantat • Harus dilakukan oleh tenaga ahli seperti dokter atau perawat D. Subkutan • Obat yang diinjeksikan pada jaringan dibawah kulit (contoh: insulin) • Dapat dilakukan oleh pasien/keluarga dengan instruksi khusus E. Intrakutan • Diinjeksikan pada jaringan kulit, contohnya saat tes alergi atau tes Mantuox (tes TBC pada anak) • Obat luar, seperti teets mata, tetes telinga, lotion, salep, cream, bedak, suppostoria,ovula, sediaan semprot hidung, tetes hidung, tetes hidung, metered dose aerosol . 3. Waktu Penggunaan Obat • Untuk obat-obat kronik, sebaiknya diminum pada jam yang sama setiap harinya, agar kadar obat dalam darah stabil, sehingga menghasilkan efek terapi opitmal. • Waktu minum obat menentukan efektivitsa terapi • Ada obat yang diminum sebelum atau sesudah makan 4. Frekuensi Penggunaan Obat • Frekuensi penggunaan obat merupakan beberapa kali obat diminum dalam sehari • Untuk obat-obat simptomatik yang diminum bila perlu, terdpat frekuensi maksimal sehari beberapa kali tidak boleh dilampaui Cara Membuat Etiket • Obat dalm etiket berwarna putih, obat luar etiket berwarna biru • Perhatikan nama, tanggal frekuensi keterangan waktu pemakaian obatpemakaian da jumlah obat, bentuk sediaan obat,. 5. Lama Penggunaan Obat L ama penngunaan obat tergantung pada jenis obat, untuk antibiotik harus diminum sampai habis, untuk oabat-obat kronis diminum rutin dan ada obat yang hanya dugunakan bila perlu. • Untuk obat simptimatik/mengatasi gejala tertentu (seperti obat panas, obat pusing, obat mual dan sejenisnya) diminum bila perlu dan bila gejala sudah tidak dirasakan, maka obat dapat dihentikan. • Untuk antibiotik, lama penggunaan sampai obat habis, minimal lama terapi 3 hari. Untuk antubiotik tertentu seperti untuk pengobatan TBC, lama penggunaan obat minimal 6 bulan. • Bila penggunaaan antibiotik terputus ditengah (tidak sampai habis tau kurang dari 3 hari) dapat meningkatkan resistensi/kekebalan kuman penyebab penyakit. • Untuk obat-obat penyakit kronis, obat diminum rutin hingga waktu kontrol berikutnya. 6. Apa Yang Harus Dilakukan Bila Lupa Setiap obat mempunyai karakteritik yang berbeda-beda, sehingga anda dapat menanyakan pada dokter atau apoteker apa yang harus anda lakukan bila terlupa minum obat. 7. Resiko Bila Aturan Penggunaan Obat Tidak Dipatuhi Bila aturan pakai tidak terpenuhi dapat mengakitabtkan : • Tidak tercapainya tujuan terapi • Meningkatkan resiko keracunan/efe samping obat 8. Cara Penyimpanan Obat Cara openyimpana obat sangat terkait pada sifat stabilitasnya, bila penyimpanan tidak sesuai, dapat mengakibatkan kerusakan obat. Hal yang perlu diperhatikan dalam penyimpanan obat adalah membaca instruksi penyimpanan yang ada pada label kemasan. • Untuk obat-obat yang mempunyai stabilitas baik, umumya penyimpanan pada suhu ruang (15-300 C) • Untuk kemasan sirup yang sudah terbuka, selalu perhatiakn bentuk fisik cairan, apabila sudah berubah warna, rasa, bau dan endapan yang tidak homogen saat kocok (sediaan suspensi) maka sirup sudah tidak dapat digunakan. • Untuk obat-obat yang memiliki stabilitas kurang baik atau bentuk sediaan tertentu ( suppositoria atau ovula), maka penyimpanan sesuai instruksi pada kemasan ( 8-150 c) • Hal lain yang penting adalah selalu perhatikan tanggal kadaluarsa obat.